Penyebab keputihan gatal dan cara mengatasinya menjadi hal yang patut diketahui kaum hawa. Tak dapat dimungkiri bahwa gangguan pada organ kewanitaan seperti keputihan masih menjadi momok hingga saat ini. Ketidaknyamanan saat beraktivitas dan kemungkinan berkembang menjadi penyakit serius adalah beberapa faktor yang membuat wanita harus segera memeriksakan kondisinya ketika mengalami keputihan tak normal.
Penyebab Keputihan Gatal dan Cara Mengatasinya yang Wajib Diketahui Kaum Hawa
Keputihan merupakan lendir atau cairan dari vagina serta leher rahim yang keluar secara alami guna melindungi vagina dari infeksi dan menjaga kelembapan juga kebersihannya. Keputihan umumnya menjadi pertanda jelang menstruasi.
Namun, tak semua kondisi keputihan itu normal, ya. Rupanya ada pula keputihan yang dikategorikan abnormal dengan ciri, vagina gatal, terasa panas seperti terbakar, hingga berbau kurang sedap. Lantas, apakah penyebab keputihan gatal dan cara mengatasinya bagaimana, ya? Simak penjelasan berikut ini!
Infeksi Jamur
Penyebab keputihan gatal yang pertama yaitu infeksi jamur. Tahukah Anda bahwa vagina ternyata mempunyai jamur atau ragi? Jamur ini berguna untuk menjadi penyeimbang fungsi organ reproduksi wanita sehingga mampu bekerja secara normal.
Akan tetapi, tak selamanya pertumbuhan jamur ada dalam batas wajar. Terdapat beberapa kondisi yang membuat jamur vagina berkembang tak terkendali atau jumlahnya berlebih sehingga justru memicu munculnya gangguan kesehatan pada organ reproduksi.
Penyebab infeksi jamur yang terjadi pada vagina antara lain, stres, lemahnya imunitas tubuh, diabetes, konsumsi antibiotik, makanan manis, ketidakseimbangan hormon, hingga kurang tidur.
Trikomoniasis
Trikomoniasis terjadi karena adanya penularan protozoa atau organisme bersel tunggal pada hubungan seks bebas (hubungan tanpa kondom secara anal, oral, atau vaginal). Dengan demikian Anda harus waspada sebab apabila pasangan mengidap trikomoniasis, bisa saja menulari Anda melalui hubungan seks. Risiko terjangkit salah satu penyakit organ kewanitaan ini semakin tinggi dikarenakan beberapa faktor seperti:
- Bergonta ganti pasangan
- Adanya riwayat infeksi menular tertentu dan memang pernah mengidap trikomoniasis sebelumnya.
Ciri-ciri seseorang mengidap trikomoniasis antara lain, rasa sakit yang dialami ketika buang air kecil dan sewaktu berhubungan, sensasi terbakar, kemerahan di area kewanitaan, keputihan berbau menyengat, terasa gatal, dan berwarna (keabuan, putih, kehijauan, hingga kekuningan).
Infeksi Bakteri
Selain jamur, vagina pun mengandung bakteri baik. Sayangnya, terkadang ada kondisi di mana bakteri jahat jumlahnya lebih banyak dibandingkan bakteri baik. Nah, hal inilah yang menyebabkan infeksi bakteri.
Apa sajakah faktor pemicu infeksi bakteri? Hampir sama dengan infeksi jamur, kondisi bakteri yang abnomal pada organ kewanitaan pun dipicu oleh beberapa hal di antaranya:
- Memiliki pasangan lebih dari satu
- Kurang menjaga kebersihan organ kewanitaan
- Kebiasaan membersihkan vagina memakai sabun kewanitaan.
Infeksi bakteri bukan hanya ditandai dengan keputihan yang gatal, tetapi juga berwarna (kehijauan, abu-abu, keputihan), bau tak sedap, serta rasa terbakar ketika buang air kecil.
Gonore
Penyebab keputihan gatal berikutnya adalah gonore atau infeksi alat kelamin, tenggorokan, juga dubur. Gonore dikenal pula dengan kencing nanah. Disebut-sebut sebagai penyakit yang hanya diderita kaum adam saja, nyatanya gonore pun bisa menjangkiti para wanita, lo. Lalu, apa saja gejala gonore?
- Keputihan yang banyak dan gatal
- Rasa panas dan sakit ketika buang air kecil
- Nyeri perut dan panggul
- Sakit ketika berhubungan seks
- Pendarahan usai berhubungan atau antara periode haid.
Setelah mengetahui penyebab keputihan gatal, mari cermati cara mengatasi rasa gatal akibat keputihan tersebut. Pertama, pastikan Anda selalu menjaga kebersihan vagina. Kedua, jika vagina gatal kompreslah menggunakan air hangat atau bila sudah tak tertahankan pakailah air es. Ketiga, tatkala kondisi tak kunjung membaik Anda dapat mengonsumsi obat dari dokter atau mengoleskan salep khusus.
Menjaga Vagina Bersih dan Sehat Bersama Betadine Feminine Care
Pola hidup bersih wajib dilakukan siapapun. Ini harus menjadi kebiasaan yang tidak boleh ditinggalkan. Pasti kita hapal dengan quote Kebersihan Pangkal Kesehatan. Nah, menjaga kebersihan diri menjadi langkah awal untuk menuju hidup sehat dan berkualitas.
Untuk menjaga area wanita, kita bisa menggunakan rangkaian produk Betadine Feminine Care. Salah satunya BETADINE® Feminine Hygiene PVPI 10%. Cairan antiseptik kewanitaan ini akan membantu mengatasi gejala iritasi ringan atau rasa gatal pada vagina. Gatal karena keputihan bisa disebabkan oleh Trichomonas Vaginalis, Candida Albicans, dan Gardnerella Vaginalis. Bukan hanya membuat tidak nyaman, keputihan yang dibiarkan tanpa penanganan yang tepat akan menimbulkan akibat yang lebih fatal. Kebersihan area ini juga harus lebih diperhatikan ketika sedang datang bulan.
Cara Menggunakan Betadine Feminine Hygiene PVPI 10%
- Siapkan mangkuk atau tempat untuk melarutkan berisi 1 liter air bersih
- Tuang sedikit BETADINE® Feminine Hygiene. Agar lebih mudah gunakan tutup botol untuk mengukurnya
- Larutkan 1 tutup botol cairan antiseptik kewanitaan ( sekitar 8 ml) dengan 1 liter air yang sudah kita siapkan tadi.
- Basuhkan pada vagina, dan diamkan selama kurang lebih 1 menit,
- Bilas dengan air bersih
- Keringkan dengan handuk kering dan bersih
Nah, untuk produk kebersihan area wanita lainnya bisa kita temukan di website https://betadine.co.id/. Menjaga kebersihan, bukan hanya dilakukan ketika mengalami gangguan kesehatan, tetapi jadikan sebagai gaya hidup sehari-hari.
Penutup
Demikian pembahasan tentang penyebab keputihan gatal dan cara mengatasinya. Organ kewanitaan sudah sepatutnya dijaga kesehatan dan kebersihannya. Namun, bila telanjur terkena keputihan abnormal, pastikan Anda lebih waspada. Segera lakukan pemeriksaan dan jalani pengobatan supaya kondisi vagina sehat kembali.
Sumber referensi:
https://hellosehat.com/
https://health.kompas.com/