tentang griya schizofren

Sesaat ruang itu hening, hanya terdengar suara tegas Triana Rahmawati yang berbicara penuh dengan perasaan. Kata-katanya menyihir dan memancing keharuan sekaligus kekaguman  segenap yang hadir.

Triana Rahmawati hadir sebagai Bintang Inspiratif penerima apresiasi SATU Indonesia Award 2017. SATU (Semangat Astra Terpadu) Indonesia Award adalah sebuah program dari PT Astra Internasional Tbk yang sejak 2010 memberikan apresiasi kepada anak bangsa yang berkontribusi nyata menciptakan kehidupan berkelanjutan di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.

Astra menyelenggarakan kompetisi Lomba Fotografi Award ke-17 dan tahun ke-11 untuk Anugerah Pewarta Astra.yang mengangkat tema “Satukan Gerak, Terus Berdampak”. Dalam rangka roadshow Lomba Fotografi Award dan Anugerah Pewarta Astra, Astra menggandeng  Solopos Media Group menggelar acara Workshop Fotografi dan Bincang Inspiratif pada Kamis (21/8/2025).

Siapa Triana Rahmawati?

Adalah Triana  Rahmawati, anak muda yang sudah 10 tahun gigih berjuang di bidang sosial. Kegiatan sosial yang dipilih adalah di bidang kesehatan mental dengan mendirikan Griya Schizofren. Dia memutuskan untuk bergerak di bidang sosial berawal dari keresahan pribadinya.

Sewaktu sang Ibu wafat, dia melihat dengan kesadaran bahwa Ibu dimakamkan tanpa membawa  apapun. Hidup itu bukan tentang seberapa banyak yang kita genggam, namun seberapa mampu kita melepas apa yang sudah kita genggam.  Selain itu nasehat yang terus mengusik hatinya adalah tentang tiga perkara. Anak2 yang sholeh dan sholehah, ilmu yang bermanfaat dan amal jariyah. Unrtuk bisa melakukan amal jariyah harus kaya, dan untuk bisa kaya harus kerja keras.

Untuk ilmu yang bermanfaat, Triana memutuskan mendaftar menjadi dosen atas ridlo suaminya. Sedangkan untuk amal jariyah, butuh kerja keras untuk kegiatan sosial agar manfaat bagi orang banyak yang berkelanjutan. Dia bekerja keras meluangkan waktu dan tenaganya dengan mendirikan Griya Schizofren. Griya Schizofren adalah sebuah komunitas yang didedikasikan untuk membantu dan memberdayakan ODMK (Orang Dengan Masalah Kejiwaan).

Apa itu Skhizofren?

Schizophrenia atau skizofrenia adalah satu gangguan jiwa berat berupa kesulitan berpikir, kesulitan membedakan realitas dan hilangnya kontak dengan hal yang nyata (Yuliana, 2013). Skizofrenia merupakan sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area fungsi individu, seperti berpikir, berkomunikasi, merasakan, dan mengekspresikan emosi serta gangguan otak yang ditandai dengan pikiran yang tidak teratur, delusi, halusinasi, dan perilaku aneh (Pardede & Ramadia, 2021).

Penderita skizofrenia seringkali mengalami distorsi dalam kenyataan, seperti halusinasi dan delusi, yang dapat mengganggu kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka secara normal. Gangguan ini tidak hanya berdaampak pada individu yang mengalaminya, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat di sekitarnya.

Griya Schizofren

Stigma sosial yang seringkali muncul, di mana penderita skizofrenia dianggap berbahaya atau tidak dapat sembuh, berpotensi memperburuk kondisi psikologis mereka. Masyarakat juga membuat stigma negatif terhadap orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) atau disebut juga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Griya Schizofren sebagai komunitas sosial menjadi salah satu contoh bagaimana pendekatan berbasis kemanusiaan dan persahabatan dapat mengurangi stigma terhadap penderita skizofrenia. Melalui kegiatan yang melibatkan interaksi sosial, edukasi, dan terapi berbasis seni Griya Schizofren memberikan ruang bagi para penderita untuk merasa diterima dan dihargai, sembari memfasilitasi pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya kesehatan mental.

Griya Schizofren berdiri sejak 10 Oktober 2012. Awal Griya Schizofren bermula dari Triana Rahmawati dan kedua rekannya, Febrianti Dwi Lestari dan Wulandari, ketiganya alumni Sosiologi Fisip UNS, mencoba untuk menginisiasi kegiatan di Griya PMI Surakarta. Akhirnya Griya SChizofren berkembang dan menyebar luas sehingga bisa mengajar sekaligus mengajak banyak anak muda di Kota Surakarta bergabung di komunitas ini untuk mengurai stigma negatif terhadap ODMK.

Dalam upaya mengurangi stigma terkait masalah kejiwaan di masyarakat, Griya Schizofren memiliki misi melibatkan para volunteer sebagai agen untuk perubahan.  Fokus utama Griya Shizofren adalah menciptakan lingkungan di mana volunteer dapat berkontribusi secara aktif dalam menyebarkan pemahaman kepada orang-orang di sekitar mereka. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa stigma terhadap masalah kejiwaan dapat diminimalkan.

Griya Schizofernia adalah lembaga nirlaba. Untuk operasional komunitas ini membutuhkan dana untuk terus bergerak berkelanjutan. Tidak memungkinkan untuk terus bergantung pada para donatur.

Penderita ODMK adalah manusia normal yang harus diperlakukan sama dengan manusia lainnya yang punya hati dan perasaan. Pengidap ODMK sdh sangat menderita, sehingga dibutuhkan penerimaan keadaan itu dan pengawasan dan pengobatan yang terkendali. Ada tiga pilihan tempat untuk merawat ODMK. Pertama adalah perawatan di tengah keluarga, kedua dititipkan di panti sosial dan ketiga dititipkan di komunitas.  Keluarga adalah tempat terbaik untuk merawat ODMK. Banyak warga yang ingin menitipkan anggota keluarganya yang ODMK.

Ditegaskan oleh Triana bahwa Griya Schizofren adalah komunitas bukan panti penitipan. Dibutuhkan support dari keluarga penderita ODMK dan lingkungan agar Griya Schizofren terus bertahan. Berbagai cara diupayakan untuk mendapatkan dana agar Griya Schizofren tidak tutup.

Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan Griya Schizofren adalah fun colouring. Dalam kegiatan ini, anggota Griya Schizofren mengajak teman-teman ODGJ dan ODMK untuk menggambar bersama, Hasil gambar ini kemudian dikembangkan menjadi produk seperti tote bag, mug, atau souvenir lainnya. Mereka diajak berkegiatan positif yang dapat menghasilkan. Apa yang didapatkan dari produk tersebut digunakan untuk mengembangkan kegiatan selanjutnya.

Apa yang Triana dapatkan dari merawat ODMK? Rejeki dan keberlimpahan, yang dia percaya berkah itu adalah doa ODMK. Orang yang rela hati merawat ODMK akan mendapatkan keberkahan yang luar biasa. Dia yakin akan satu hal. “Kejarlah akhirat, maka duania akan mengikuti.” Apresiasi SATU Indonesia  Award  2017 adalah salah satu berkah yang dia percaya karena doa ODMK di Griya Gchizofren.

Referensi

Griya Schizofren (2020). Our mission dan activities. Diakses dari https://www.griyaschizofren.org

Jorm, A.F., & Patten, S. B. (2016). Stigma and mental health care: How stigma impacts treatment and recovery for people with schizophrenia. Australian and New Zealand Journal of Psychiatry

Wulandari,Y., & Pardede, J. A. (2022, March 21) Aplikasi Terapi Generalis Pada Penderita Skizofrenia Dengan Masalah Halusinasi Pendengaran

Share:

Tags:

Tinggalkan komentar